Friday, October 17, 2014

Prospek Keadilan dan Perdamaian dari budidaya tanaman Nilam bagi petani di Desa Giri Cahyo, Purwosari, Gunung Kidul


Sarasehan

“ Prospek keadilan dan perdamaian dari budidaya tanaman Nilam bagi petani  di desa Giri Cahyo, Purwosari, Gunung Kidul”

 

Latar Belakang :

 

Petani adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Sekalipun demikian, petani Indonesia belum mengalami kesejahteraan karena kemampuan pengolahan hasil pertanian masih dilakukan secara alamiah belum didukung oleh suatu sistem produksi yang memberikan keuntungan kepada petani. Petani karena keterbatasan pengetahuannya masih mengandalkan produksi pertanian yang dijual ke pasar tanpa melalui proses pengolahan untuk meningkatkan nilai jualnya.  Misalkan petani menjual bagian-bagian pohon untuk bahan dasar pembangunan dan maupun kayu bakar.

 

Padahal dalam lingkaran kerja petani dan keluarganya, selain menyediakan pangan kepada masyarakat, bisa juga melakukan pengolahan hasil pertanian dan kehutanan untuk menjadi bahan dasar untuk industri kimia yang menghasil obat-obatan, balsem, minyak wangi, kosmetik, makanan, pewarnaan alamiah dan sebagainya. Misalkan tanaman nilam ( bahasa Latin: Pogostemoncablin) adalah tanaman yang bisa diproses untuk menghasilkan minyak Atsiri. Minyak Atsiri yang dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan batang tanaman nilam bisa digunakan sebagai bahan dasar minyak wangi dan dupa. Tanaman nilam dan banyak tanaman lainnya dapat digolongkan sebagai bahan baku bagi industri kimia.

 

Pemanfaatan lahan pertanian secara efisien bisa memberikan nilai tambah kepada petani. Selain menanam pohon-pohon berkayu keras untuk bahan produksi rumah, tanah pertanian bisa ditanam dengan tanaman budidaya bahan baku industri kimia seperti dijelaskan di atas. Selain itu, lingkaran kerja keluarga petani sekaligus bisa terlibat dalam pengolahan sendiri tanaman penghasil bahan baku industri kimia. Misalkan dari keluarga petani, orang tua terlibat menanam, sedang anak-anaknya bekerja untuk melakukan penyulingan tanaman bahan industri kimia tersebut.

 

Peningkatan pengetahuan petani tentang posisi, manfaatnya dalam proses produksi untuk mendorong upaya transformasi pola berusaha yang berkeadilan kepada semua segmen yang terlibat dalam lingkaran industri kimia seperti sudah dijelaskan di atas sangat penting dilakukan.  Pemahaman yang benar dari petani tentang mekanisme produksi ini akan memberikan motivasi kepadanya untuk terlibat dalam menyiapkan bahan dasar industri kimia sekaligus mengatasi masalah pengangguran intelektual yang mulai bertumbuh di pedesaan.

 

Tujuan Umum:

Meningkatkan kesejahteraan kehidupan petani di desa Giri Cahyo melalui upaya budidaya tanaman nilam sebagai bahan dasar industri kimia.

 

Tujuan Khusus:

  1. Menambah pengetahuan tentang industri kimia dalam kaitan dengan pengolahan pertanian.
  2. Menambah pengetahuan dan ketrampilan petani dan keluarganya untuk siap membudidayakan tanaman nilam.
  3. Mempersiapkan diri petani dalam membudidayakan tanaman nilam sebagai komponen industri kimia.
  4. Melindungi hak dan kewajiban petani mencapai keadilan dan perdamaian dalam merintis budidaya tanaman nilam untuk menopang bahan dasar industri kimia.
  5. Menambah pendapatan petani.

 

Hasil yang diharapkan :

  1. Petani mengerti tentang proses produksi minyak Atsiri dari tanaman nilam.
  2. Petani terlibat dalam merencanakan penyediaan bahan baku bagi industri kimia dengan menentukan secara adil harga jual tanaman nilam sebelum diolah menjadi minyak Atsiri.
  3. Adanya kesepakatan tentang proses produksi tanaman nilam yang menguntungkan kepada petani.

 

Bentuk Kegiatan :

Sarasehan

Judul Sarasehan:

“Prospek keadilan dan perdamaian dari budidaya tanaman Nilam bagi petani di desa Giri Cahyo, Purwosari, Gunung Kidul”

 

Partisipan:

Jumlah: 55 – 60 orang terdiri dari:

 

1.Staf Pemerintah Desa Giri Cahyo

2.Utusan dari kelompok

3.Mantan mahasiswa-I KKN Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

4.Pusat Studi Minyak Atsiri Universitas Islam Indonesia

5.Griya Jati Rasa. Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Kreatifitas  Bangsa untuk   Keadilan dan Perdamaian.

 

 

 

 

 

Waktu dan tempat

Sarasehanakan diselenggarakan pada,

 

Hari/tanggal   : Sabtu / 18 Oktober 2014

Pukul                   : 19.15 – 21.00 WIB

Tempat             : Balai Dusun Gabuk, Desa Giri Cahyo, Purwosari  Gunung Kidul

Agenda             : Tentatif terlampir paling terakhir

 

Penyelenggara:

  1. Pemerintah Desa Giri Cahyo
  2. Pusat Studi Minyak Atsiri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
  3. Griya Jati Rasa. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kreatifitas Bangsa untuk Keadilan dan Perdamaian

 

Penggagas dan Pelaksana:

  1. Mantan Mahasiswa/I KKN Universitas Islam Indonesia menggagaskan program dan fundraising untuk penanaman Nilam di desa Giri Cahyo.
  2. Pemerintah desa Giri Cahyo mempersiapkan warga desa untuk terlibat dalam program penanaman Nilam.
  3. Griya Jati Rasa. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kreatifitas Bangsa untuk Keadilan dan Perdamaian, menggagaskan sarasehan ini sekaligus berfungsi merumuskan TOR Sarasehan, menghubungi berbagai narasumber dan berfungsi sebagai moderator pada pelaksanaannya dan juga menjadi salah satu narasumber.

 
 
 
1.     Narasumber danTopik Bahasan:
1.1.           Bapak Dwiarsa M.Si, Ketua Pusat Studi Minyak Atsiri Universitas Islam  Indonesia tentang “Tanaman Nilam sebagai minyakatsiri dan prospeknya dalam industri kimia”
1.2.           Wakil mantan mahasiswa/I KKN Universitas Islam Indonesia tentang “Membangun kewirausahaan dari lahan pertanian kepenyulingan “Nilam”.
1.3.           Kepala Urusan Perencanaan dan Pembangunan Desa Giri Cahyo tentang “Kesiapan warga Giri Cahyo dalam membudidayakan tanaman nilam, tantangan dan prospeknya”.
1.4.           Ibu Farsijana Adeney-Risakotta,Ph.D tentang “Pengawalan kebijakan industri masuk pedesaan yang memberikan keadilan dan perdamaian kepada masyarakat”
 
Agenda Sarasehan: Tentatif
 
1.       Pembukaan: MC
2.      Kata Sambutan: Kepala Desa Giri Cahyo
3.       Pengantar Sarasehan: Moderator
4.      Pembahas   1:  Bapak Dwiarsa, M.Si
5.      Pembahas 2: Kepala Urusan Perencanaan dan Pembangunan Desa Giri Cahyo
6.      Pembahas 3 :  Wakil mantan mahasiswa KKN Universitas Islam Indonesia
7.       Pembahas 4 : Ibu Farsijana Adeney – Risakotta, Ph.D
8.      Tanya Jawab: Moderator
9.      Kesimpulan: Moderator
10.   Penutup: MC

 

 

 

 

@Griya Jati Rasa/TOR/Sarasehan Budidaya Nilam