Monday, November 10, 2014



Peresmian Griya Jati Rasa


Oleh Dian Pramudita S.Sos
(Divisi Riset dan Penerbitan dari Griya Jati Rasa)
 
 Diharapkan Dapat Mengembangkan Best Practice Desa Binaannya
 Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Kreatifitas Bangsa Untuk
 Keadilan.  Griya Jati Rasa merupakan salah satu Lembaga
 Swadaya Masyarakat (LSM) yang dibentuk oleh sejumlah orang
 dari kalangan akademisi, aktivis sosial, para seniman dan
 pemerintah desa yang bergabung karena kesamaan visi dalam
 pemberdayaan masyarakat pedesaan supaya siap menghadapi
 globalisasi terkait dengan pengembangan masyarakat ekonomi
 Asia tahun 2015.

Peresmian / peluncuran Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan
 Kreatifitas Bangsa Untuk Keadilan Griya Jati Rasa, ditandai
 dengan penandatanganan Plakat oleh Ketua Forum Lembaga
 Swadaya Masyarakat (LSM) DIY, Beny Susanto S.Ag M.Si, dan
 pemotongan tumpeng oleh Direktur Griya Jati Rasa, Farsijana
Adeney-Risakotta, Ph.D, di Pondok Tali Rasa, Jalan Dumung
 nomor 100 Caturtunggal VIII, Karanggayam, Sleman, Sabtu (8/11) lalu.

Griya Jati Rasa memiliki lima desa (daerah) yang akan
menjadi proyek binaannya, masing-masing daerah merupakan
perwakilan dari kabupaten-kabupaten dan kota yang ada di
Provinsi DIY. Kelima daerah itu meliputi, Desa Caturtunggal, 
 Kecamatan Depok, Sleman. Desa Panggungharjo, Kecamatan
 Sewon, Bantul. Desa Kali Agung, Kecamatan Sentolo, Kulon  Progo.
Desa Giri Cahyo, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul dan
 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja.
 Kelima desa itu memiliki karakteristik dan keunggulan
masing-masing, beberapa diantaranya seperti Desa Giri Cahyo
 diharapkan menjadi sentra desa mandiri produksi minyak
 atsiri dan industri kimia produk hutan di pedesaan
 pesisir. Kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton, Kota Jogja,
 merupakan desa yang memenangkan perlombaan  sampah mandiri
 di seluruh DIY, diharapkan menjadi desa pariwisata yang
 mandiri dan kreatif.

 Ketua Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) DIY, Beny
 Susanto S.Ag M.Si, berharap, agar nantinya Lembaga
 Pengkajian dan Pemberdayaan Kreatifitas Bangsa Untuk
 Keadilan yang bernama Griya Jati Rasa, dapat mengembangkan
Best Practice dari kelima desa (daerah) yang didampinginya
 supaya dapat menjadi inspirasi daerah lain, khususnya di
 Jogja dan Indonesia pada umumnya.
 “Contoh Best Practice, pertama soal Good Governance di
 desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. Sedangkan di Desa
Kaliagung, Sentolo Kulonprogo, bisa menjalin harmoni dan
 kerja sama yang baik di tengah-tengah masyarakat,” Jelas
 Beny Susanto di sela-sela acara peresmian.
 
Sementara itu Direktur Griya Jati Rasa Farsijana
 Adeney-Risakotta, Ph.D dalam press releasenya menyatakan
 bahwa tujuan dari LSM ini yaitu untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat secara berkelompok sehingga dapat berpartisipasi
 dalam perdagangan yang adil secara
 internasional.   Mendorong kerjasama pihak swasta dalam
 membangun pedesaan secara adil, partisipatif dan damai.
 Mendorong kerjasama yang adil dan damai di antara suku dan
 agama dari berbagai komponen masyarakat yang terlibat
 melakukan kegiatan produksi yang berkualitas internasional.
 Melakukan penelitian terkait dengan pengembangan sumber daya
 alam dalam hubungannya dengan transformasi kerja, alat dan
 produksi masyarakat yang mendorong pada keadilan sosial dan
perdamaian.Serta menciptakan kreatifitas dan inovasi potensi
 sosial pedesaan.

 Sementara itu Sekretaris Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok,
 Sleman, Aminudin Aziz S.Si, berharap dengan dijadikannya
Desa Caturtunggal sebagai desa binaan Griya Jati Rasa supaya
 ada kegiatan-kegiatan positif yang bisa mengurangi hal-hal
 negatif. “Program kegiatan, idealnya berkesinambungan,
 tidak hanya sesaat,” jelasnya saat ditemui pada Peresmian
 Griya Jati Rasa.

Puncak acara peresmian ini yaitu Pagelaran Wayang Kreatif
 yang berjudul,“Geger Kunthi Bangun Kasatria
 Pandowo”dengan Dhalang ‘Edan’ SitiMurkanti, sedangkan
 sutradara dan penulis naskahnya Farsijana Adeney-Risakotta.
Penampilan Wayang kreatif ini perpaduan dari wayang kulit,
 tayangan layar LCD, dan tarian, yang hanya berdurasi kurang
 lebih satu jam.