Tuesday, February 3, 2015

Griya Jati Rasa Gelar Pelatihan Kewirausahaan di Desa Kaliagung


Griya Jati Rasa Gelar Pelatihan Kewirausahaan di Desa Kaliagung 

Oleh Dian Pramudita


KULON PROGO-  Griya Jati Rasa menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Kewirausahaan, Pemasaran dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada hari Minggu (1/2) Siang lalu.  Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.


Griya Jati Rasa merupakan Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Kreatifitas Bangsa untuk Keadilan dan Perdamaian. Desa Kaliagung, adalah salah satu desa dari lima desa binaan Griya Jati Rasa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sekitar 40 warga Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, yang terbagi dalam beberapa kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengikuti program Pelatihan ini. Acara berlangsung dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Diawali dengan Sambutan dari Direktur Griya Jati Rasa Farsijana Adeney-Risakotta, PhD, dilanjutkan sambutan oleh Kepala Desa Kaliagung, Suwito ( 55), lalu pemberian materi oleh dua orang narasumber yang berbeda.

Direktur Griya Jati Rasa, Farsijana Adeney-Risakotta, PhD, menjelaskan bahwa  tujuan diselenggarakannya pelatihan ini yaitu untuk membekali kelompok-kelompok UKM supaya mereka tahu apakah produk mereka sudah memenuhi kualitas kontrol, sesuai kebutuhan pasar, dan penguatan pengetahuan organisasi kelompok. “Kegiatan ini sesuai dengan Misi Griya Jati Rasa yaitu memandirikan desa-desa di Indonesia secara ekonomi dengan menguatkan kewirausahaan masyarakat,” jelasnya. 

Dalam Sambutannya, Kepala Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo,  Suwito, mengucapkan terima kasih kepada Griya Jati Rasa yang mau mengadakan pelatihan Manajemen Kewirausahaan ini. Pihaknya berharap dengan adanya penyuluhan ini masyarakat dapat meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kaliagung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga. “Selama saya menjabat Kepala Desa Kaliagung, sejak November 2013 lalu, baru kali ini ada pelatihan dari LSM (tentang kewirausahaan-red) untuk desa Kaliagung,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara pelatihan. 


Suwito menjelaskan bila selama ini kendala-kendala yang dihadapi pada bidang kewirausahaan di desa Kaliagung, meliputi dana, modal, sebagian pengusaha belum memiliki P-IRT. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada instansi yang memberikan perhatian sehingga produknya(hasil UKM-red) bisa dikenal luas,” harapnya. Diakui oleh Suwito bahwa pada pelatihan kali ini yang diundang hanya warga yang memiliki home industri, sehingga ada beberapa peserta yang tidak membawa produk olahannya untuk dipamerkan dalam pelatihan ini, karena waktu untuk mensosialisasikan mendesak yaitu 4 hari. 


Hingga saat ini di Desa Kaliagung terdapat beberapa UKM yang telah menghasilkan produk dari usaha rumahan atau home industri,  diantaranya meliputi, usaha olahan bakpia, criping garut, criping pisang, jamur tiram, jamur kuping, ampyang, semorodono, batik tulis dll. UKM-UKM ini patut didukung sebagai usaha lokal untuk meningkatkan perekonomian warga.



                                                                  Dian Pramudito/GJR

    SENTOLO – Narasumber Pelatihan Manajemen Kewirausahaan Griya Jati Rasa, Singgih Santosa sedang menyampaikan materi kepada peserta pelatihan yang merupakan sejumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Balai Desa Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu (1/2) lalu. 


Materi Pelatihan


Pada pelatihan kali ini materi yang diberikan meliputi Kewirausahaan dan Marketing Produk, materi ini disampaikan oleh DR Singgih Santoso, sedangkan materi yang kedua yaitu Management dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dibawakan oleh Robert Sharleynicos Amrin. 

DR Singgih Santoso menekankan tentang arti marketing produk, bedanya penjualan dan pemasaran serta implikasi lainnya terkait dengan pemasaran sedangkan Robert Sharleynicos Amrin mengupas mengenai Pengelolaan UKM dan mengembangkan potensi usaha yang ada di masyarakat serta membuka peluang pasar sehingga mencapai harga produk yang optimal. 


Setelah sesi pemberian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Pada kesempatan ini beberapa peserta dari berbagai kelompok UKM menanyakan tentang masalah pelabelan, kesulitan dalam permodalan, pembuatan P-IRT, bahan baku untuk produk yang hanya panen setahun sekali, kendala cuaca yang menghambat produksi. Selain itu salah satu peserta dari Kelompok Jamur yang bernama Karwaji mengusulkan supaya pada pelatihan selanjutnya lebih menekankan pada masing-masing kelompok dan jenis produknya.


Salah satu peserta pelatihan Ngatirah (54), pelaku usaha olahan industri rumah tangga pembuatan Criping Pisang Mekar Sari, sejak tahun 1999, dan baru mendapat izin Depkes tahun 2001, berharap dengan mengikuti pelatihan ini, dirinya nanti dapat memajukan usaha yang dikelolanya dan semakin luas pemasarannya. Diakui bila banyak kendala yang dihadapinya dalam mengelola usaha tersebut termasuk sulitnya mendapat P-IRT karena harus memenuhi syarat-syarat yang membutuhkan modal tidak sedikit, seperti dapur yang harus permanen, peralatan harus stainless stell, air mengalir dll.  (Pram)

No comments:

Post a Comment