Staf
Griya Jati Rasa Aktif Berlatih Bahasa Inggris
Oleh Dian Pramudita
KARANGGAYAM–
Suasana Pendopo Pondok Tali Rasa terasa
hangat, penuh antusias dan terkadang diselingi canda tawa ketika para staf Griya Jati Rasa tersebut sedang di tempat
tersebut, pada Jumat (6/2) pagi. Kantor Griya Jati Rasa terletak bersebelah dengan Pondok Tali Rasa di Jalan Dumung nomor
100, Karanggayam, Catur tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Sebanyak 10 orang hadir dalam acara yang dibawakan oleh Yohanna
Kurnita (28) dan Dr. Farsijana Adeney-Risakotta (49). Kegiatan ini rutin digelar setiap hari Senin, Kamis, dan Jumat, pukul
09.00-11.00 WIB. “Ini merupakan pertemuan yang ke-8,” tutur Yohanna Kurnita
yang merupakan guru pada kegiatan ini.
Pada pertemuan kali ini
setiap peserta harus bisa memberikan pertanyaan berdasarkan 5W-1H dalam bahasa
Inggris pada seorang narasumber, Dr Farsijana Adeney-Risakotta berdasarkan salah satu hometown nya (kota asal-red) yang kebetulan dilahirkan di Ambon, Maluku.
Selain memberikan pertanyaan peserta juga belajar mendengarkan penjelasan dalam
bahasa Inggris tersebut. Obyeknya pun tentang orang yang berasal dari Ambon
sehingga peserta juga dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai salah satu kota di Propinsi Maluku tersebut.
Tujuan diselenggarakannya pelatihan bahasa Inggris ini untuk
meningkatkan kemampuan staf Griya Jati Rasa dalam berbahasa Inggris khususnya
di bidang percakapan sehari-hari. Karena nantinya staf dari lembaga ini memang
dipersiapkan untuk dapat berkomuikasi dalam bahasa asing itu guna mendukung
program-program yang akan dilaksanakan.
Yohana Kurnita menjelaskan bila pelatihan ini lebih berfokus pada conversation supaya cepat mahir berbahasa Inggris. “Kalau di pelatihan umum biasanya grammar,
listening, speaking, reading dan writing, sedangkan di sini dari listening,
speaking, baru masuk grammar,
reading dan writing,”
ungkap lulusan Pendidikan Bahasa Ingggris, Universitas Sanata Dharma yang akrab
dipanggil Nita ini.
Rencananya program pelatihan ini akan berlangsung sebanyak 24 kali pertemuan, topik dalam materi yang diberikan meliputi Number, Place to visit, Meeting people and organisation, Eksploring your quality, Inner beauty, and Strenght. Selain itu terkadang, komunikasi yang dilakukan di lembaga ini menggunakan bahasa Inggris yang secara langsung maupun tidak, memacu staf untuk aktif berlatih menguasai bahasa asing tersebut.
Nita menjelaskan bila saat ini kegiatan pelatihan tersebut membutuhkan
papan tulis yang besar, sebab yang
ada hanya papan tulis ukuran kecil, sehingga juga
dibantu dengan menuliskannya pada kertas besar. “Mungkin akan lebih baik lagi kalau ada proyektor atau LCD guna mendukung kegiatan,” harapnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Direktur Griya Jati Rasa, Farsijana Adeney-Risakotta, pihaknya mengatakan silahkan saja menghubungi Divisi Jaringan, Pemasaran dan Ekspor (Event Organizer) yaitu Maria Julia, yang mengelola peralatan mutli media tersebut.
Salah satu peserta pelatihan, Ismi Barzanah (36) mengapresiasi
kegiatan ini, “Bagus, karena bisa memberikan peningkatan kapasitas saya
dalam bahasa Inggris, dengan berlatih vocabulary (kosakata-red) semakin
bertambah,” tuturnya. Dirinya juga senang dengan metode pendekatan yang
digunakan dalam pelatihan ini yang lebih bersifat partisipatif tidak hanya
mendengarkan tetapi juga diajak untuk bicara dan secara langsung
mempraktekkannya.
Ismi juga berharap nantinya dalam program pelatihan peserta sering
diajak nonton film asing berbahasa Inggris yang tidak ada tulisan terjemah
dalam bahasa Indonesia namun ada tulisan percakapan dalam bahasa Inggrisnya.
Sedangkan Krisdiyanto (32) yang juga merupakan salah satu peserta
pelatihan program ini, juga senang dengan kegiatan ini karena dirinya bisa
berkembang dalam hal penguasaan bahasa inggris. “Saran saya perlu evaluasi oleh
pengajar untuk mengetahui sejauh mana
ilmu yang sudah diterima peserta didiknya,” harap staf Divisi Balai Kerja Griya Jati Rasa ini.
No comments:
Post a Comment